History of dollar USA
Sejarah penciptaan uang Dollar Amerika Serikat menunjukkan bahwa uang Dollar hanyalah selembar Kertas bergambar yang dicetak dan diterbitkan oleh Central Bank AS atau Federal Reserve.
Untuk setiap penggunaan selembar Dollar AS, maka sipemakai dikenakan
bunga tertentu yang ditetapkan oleh Federal Reserve. Jadi tiap pengguna
uang Dollar akan dikenakan bunga atau utang. Utang ini harus dibayar, makanya ini tidak lain adalah suatu bentuk Perbudakan. Jadi makin lama uang Dollar AS itu digunakan, maka bunganya juga makin besar. Makin banyak rakyat yang diperbudak untuk membayar bunga uang kertas itu!
Lalu siapakah yang menikmati bunga besar itu? Tak lain adalah
Pemerintah AS, Federal Reserve AS beserta para Pejabatnya yang dapat
hidup bermewah-mewah dari hasil pembayanan bunga tersebut. Pembentukan
Federal reserve diselimuti oleh suatu kerahasiaan, dimana para
penysunnya dirahasiakan namanya. Mereka adalah para bankir dan pengusaha
kaya. Lobby untuk meng-goal-kan penandatanganan UU Federal Reserve AS berlangsung cukup lama, dan akhirnya Presiden AS yang mau menandatanganinya adalah Presiden Woodrow Wilson pada tahun 1913. Namun sesaat setelah Ia menandatangani UU itu, Ia menyatakan penyesalannya.
Dengan tujuan yang sama, yaitu untuk memperbudak rakyat bangsa-bangsa lain di Dunia, maka dibentuklah World Bank. Alasannya, Bank-bank ini adalah untuk menstabilkan perekonomian negara atau Dunia.
Dimasa lalu, sedikit rumor saja dapat membuat perekonomian suatu
negara morat-marit, sebab semua orang berlomba-lomba untuk menarik uang
Dollar agar dapat dibelanjakan, bukan disimpan di Bank.
Kejadian-kejadian ini selalu berulang dari waktu-ke-waktu. Pada tahun
1907, rumor yang diperkirakan dimulai oleh Konglomerat AS, menyebabkan
orang berebut menarik uang-nya dari Bank. Akibatnya harga2 aset jatuh
berguguran. Yang diuntungkan adalah para Konglomerat itu, antara lain JP
Morgan, Rotschild, Rockefeller, dan lainnya, sebab mereka yang
memborong aset2 tersebut dengan harga yang sangat murah. Inilah kisah
awal berkembangnya para Konglomerat tersebut.
Kejadian serupa terulang pada waktu resesi tahun1932, masa-masa
berikutnya, dan terakhir saat ini kita mengalami Krisis Finansial tahun
2008.
Setelah kita mengetahui sejarah penciptaan uang Dollar AS ini, apakah
kita masih tetap ingin mengaitkan matauang Rupiah terhadap Dollar AS?
Apakah kita tetap mau dijadikan sapi perah untuk membayar bunga
penggunaan uang kertas Dollar AS?
Di zaman Kejayaan Indonesia masa lalu, Kerajaan-kerajaan Indonesia
memiliki matauang sendiri berupa uang Emas, Perak dan Perunggu.
Sedangkan di negara-negara Timur Tengah mereka masih menggunakan uang
emas Dinar sampai saat ini. Kita perlu mempertimbangkan kembali apakah
kita masih tetap mau mengkaitkan matauan Rupiah dengan Dollar AS yang
sangat labil dan mudah di-spekulasi untuk menggoncangkan perekonomian
bangsa Indonesia. Kini saatnya kita memikirkan masa depan kita yang
lebih baik dan stabil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar