3 penetapan kurs yang diterapkan oleh negara-negara di dunia:
1. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate
)
Kurs tetap merupakan sistem nilai tukar dimana pemegang otoritas moneter tertinggi suatu negara
(Central Bank)menetapkan
nilai tukar dalam negeri terhadap negara lain yang ditetapkan pada
tingkat tertentu tanpa melihat aktivitas penawaran dan permintaan di
pasar uang. Jika dalam perjalanannya penetapan kurs tetap mengalami
masalah, misalnya terjadi fluktuasi penawaran maupun permintaan yang
cukup tinggi maka pemerintah bisa mengendalikannya dengan membeli atau
menjual kurs mata uang yang berada dalam devisa nePenetapank menjaga
agar nilai tukar stabil dan kembali ke kurs tetap nya. Dalam kurs tetap
ini, bank sentral melakukan intervensi aktif di pasar
valas
dalam penetapan nilai tukar.
Keunggulan :
1. Kegiatan spekulasi di pasar uang semakin sempit.
2. Intervensi aktif pemerintah dalam mengatur nilai tukar sehingga tetap stabil.
3. Pemerintah memegang peranan penuh dalam pengawasan transaksi devisa.
4. Kepastian nilai tukar, sehingga perencanaan produksi sesuai dengan hasilnya.
Kelemahan :
1. Cadangan devisa harus besar, untuk menyerap kelebihan dan kekurangan di pasar valas.
2. Kurang fleksibel terhadap perubahan global.
3. Penetapan kurs yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan mempengaruhi pasar ekspor impor.
2.
Kurs Mengambang Terkendali (Managed Floating Exchange Rate
)
Penetapan kurs ini tidak sepenuhnya terjadi dari aktivitas pasar
valuta. Dalam pasar ini masih ada campur tangan pemerintah melalui alat
ekonomi moneter dan fiskal yang ada. Jadi dalam pasar valuta ini tidak
murni berasal dari penawaran dan permintaan uang.
Keunggulan :
1. Mampu menjaga stabilitas moneter dengan lebih baik dan neraca pembayaran suatu negara.
2. Adanya aktifitas MD/MS dalam pasar valuta berdasarkan kurs indikasi
akan mampu menstabilkan nilai tukar dengan lebih baik sesuai dengan
kondisi ekonomi yang terjadi.
3. Devisa yang diperlukan tidak sebesar pada nilai tukar tetap.
4. Mampu memadukan sistem tetap dan mengambang.
Kelemahan :
1. Devisa harus selalu tersedia dan siap diguankan sewaktu-waktu.
2. Persaingan yang ketat antara pemerintah dan spekualan dalam memprediksi dan menetapkan kurs.
3. Tidak selamanya mampu mengatasi neraca pembayaran.
4. Selisih kurs yang terjadi dalam pasar valuta akan mengurangi devisa karena memakai devisa untuk menutupi selisihnya.
3. Kurs Mengambang Bebas (Free Floating Rate)
Kurs mengambang bebas merupakan suatu sistem ekonomi yang ditujukan
bagi suatu negara yang sistem perekonomiannya sudah mapan. Sistim nilai
tukar ini akan menyerahkan sleuruhnya kepada pasar untuk mencapai
kondisi equilibrium yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal.
Jadi dalam sistem nilai tukar ini hampir tidak ada campur tangan
pemerintah.
Keunggulan :
1. Cadangan devisa lebih aman.
2. Persaingan pasar ekspor-impor sesuai dengan mekanisme pasar.
3. Kondisi ekonomi negara lain tidak akan berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi dalam negeri.
4. Masalah neraca pembayaran dapat diminimalisir.
5. Tidak ada batasan valas.
6. Equilibrium pasar uang.
Kelemahan :
1. Praktik spekulasi semakin bebas.
2. Penerapan sistem ini terbatas pada negara yang sistim perekonomiannya mapan, masih kurang tepat untuk negara berkembang.
3. Tidak adanya intervensi pemerintah untuk menjaga harga.
10 Besar Negara dengan Cadangan Devisa terbesar:
Menurut info yang saya peroleh dari:
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/190554-10-negara-dengan-cadangan-devisa-terbesar dapat dilihat peringkat 10 besar negara dengan cadangan devisa terbesar, saya rincikan menurut garis besarnya saja.
1.
China, total devisanya September 2010 sebesar US$ 2,65 Triliun
2.
Jepang, total devisanya September 2010 sebesar US$ 1,11 Triliun
3.
Rusia, total devisanya Oktober 2009 sebesar US$ 495,6 Miliar
4.
Saudi Arabia, total devisanya Desember 2009 sebesar US$ 410,3 Miliar
5.
Taiwan, total devisanya Oktober 2009 sebesar US$ 383,84 Miliar
6.
India, total devisanya November 2010 sebesar US$ 300,21 Miliar
7.
Korea Selatan, total devisanya Oktober 2010 sebesar US$ 293,35 Miliar
8.
Brazil, total devisanya Oktober 2009 sebesar US$ 271,472 Miliar
9.
Hongkong, total devisanya Oktober 2009 sebesar US$ 266,1 Miliar
10.
Swiss, total devisanya Agustus 2010 sebesar US$ 249,5 Miliar
Demikian informasi yang saya dapatkan, sangat disayangkan negara
kita tercinta tidak termasuk ke dalam 10 besar cadangan devisa terbesar.
Semoga di kemudian hari, Indonesia menduduki peringkat pertama. Aamiin.
Daftar Pustaka:
http://economicwatcher.blogspot.com/2012/06/kurs-tetap-kurs-mengambang-bebas-kurs.html?m=1
http:/
bisnis
.news.viva.co.id/news/read/190554-10-negara-dengan-cadangan-devisa-terbesar